Senin, 17 Mei 2010

OKSIGENASI

OKSIGENASI

A. Pengertian
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam system (kimia/fisika). Oksigen merupakan gas yang tidalk berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel.

B. Fisiologi Pernafasan
1. Pernafasan eksternal, melalui 3 langkah yaitu :
a. Ventilasi Pulmonar
Saat bernafas, udara bergantian masuk keluar paru melalui proses ventilasi sehingga terjadi pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan alveolus.
b. Pertukaran gas alveolar
Setelah memasuki alveolus, proses pernafasan berikutnya adalah difusi oksigen dari alveolus pembuluh darah pulmonal.
c. Transpor oksigen dan karbondioksida
Transpor oksigen berlangsung pada sistem jantung dan paru-paru. Normalnya, sebagian besar oksigen (97%) berikatan lemah dengan Hb dan diangkut keseluruh tubuh jaringan dalam bentuk oksihemoglobin.
Transpor karbondioksida diangkut menuju paru dalam 3 cara sebagian besar karbondioksida (70%) ke dalam sel darah merah sebanyak 23% berikatan dengan Hb membentuk karbonohemoglobin dan sebanyak 7% diangkat dalam bentuk larutan dalam plasma dan bentuk asam karbonat.
2. Pernafasan internal
Pernafasan ini disebut pernafasan jaringan mengacu pada proses metabolisme intersel yang berlangsung dalam mitokondria yang menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksid selama proses penyerapan energi molekul nutrien.
Faktor fisiologis :
a. kapasitas pengikatan oksigen menurun, berupa anemia
b. penurunan konsentrasi O2 yang diinspirasi
- obstruksi saluran nafas atas
- menurunnya O2 lingkungan
c. Hipovolemia
- Pendarahan
- Dehidrasi
d. Peningkatan metabolisme
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada

C. Manifestasi Klinis
1. Perubahan pola nafas
2. Hipoksia
3. Obstruksi jalan nafas
 Perubahan pola nafas
a. Talapnea : Frekuensi pernafasan yang cepat
b. Bradipnea : Frekuensi pernafasan yang lambat dan abnormal
c. Apnea : Henti nafas
d. Hiperventilasi : Peningkatan jumlah udara yang memasuki perut
e. Hipoventilasi : Penurunan jumlah udara yang memasuki paru
f. Pernafasan kussmaul : salah satu jenis hiperventilasi yang menyertai asidosis metabolik
g. Orthopnea : Ketidakmampuan untuk bernafas kecuali dalam posisi tegak/berdiri
h. Dispnea : Kesulitan/ketidaknyamanan saat bernafas
 Hipoksia
Hipoksia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh (sel) tidak adekuat akibat kurangnya penggunaan/peningkatan oksigen pada tingkat sel.
 Obstruksi jalan nafas
Dapat terjadi secara total maupun sebagian dapat terjadi diseluruh tempat disepanjang jalan nafas atas/bawah. Obstruksi jalan nafas atas dapat disebabkan oleh benda asing seperti makanan, akumulasi sekret atau oleh lidah yang menyambut orofaring pada orang yang tidak sadar

D. Fokus Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
Kemampuan klien memenuhi kebutuhan oksigen, fungsi cardiac dan respirasi
2. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tingkat pemenuhan oksigen jaringan, sistem jantung dan paru-paru inpeksi.
a. KU dan TK kesadaran
b. Warna kulit dan mukosa
c. Pola nafas
d. Pergerakan dinding dada
 Inpeksi
1. Mata : a. Konjungtiva pucat
b. Konjungtiva sianosis (hipoxemia)
c. Konjungtiva dethecheae (emboli)
2. Kulit
a. Cianosis perifer akibat vasokontriksi dan penurunan aliran darah
b. Cianosis umum akibat hipoksemia
c. Penurunan turgor akibat dehidrasi
d. Edema akibat decom
e. Edema perifer akibat penyakit ginjal
3. Jari dan kuku
a. cianosis akibat penurunan COP/hipoksia
b. clubung karena hipoksemia kronik
4. Mulut dan bibir
a. mukosa cianosis : penurunan oksigen
b. nafas mengerutksn mulut tanda penyakit paru kronik
5. Vena leher
Distensi bendunagn : gagal jantung kanan
6. Hidung → cuping hidung→dispneu
7. Dada
a. Retraksi (peningkatan kerja nafas, dispneu, obstruksi jalan nafas)
b. Dada tidak simertris→injuri dinding dada
c. Pembesaran diameter dada
d. Paradoksal breathing : - akibat trauma dinding dada
- inspirasi (dada konsentrasi)
- Ekspirasi (dada ekspansi)
e. Pola nafas
 Palpasi : palpasi dada dan ekstrimitas
 Perkusi : - Deteksi cairan abnormal udara dalam perut
- mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar
 Auskultasi : - Kardiovaskuler
- Identifikasi murmur : lokasi, penyebaran, intensitas, kualitas
- Untuk mendengarkan : Bunyi pergerakan/aliran udara paru serta kondisi dan rongga pleura
- Kategori warna : Intensitas, nada, durasi (waktu inspirasi dan ekspirasi)
4. Pemeriksaan diagnostik
 ECG dan menentukan keadaan konduksi jantung
 Menentukan kontraksi miocardium
 Mengukur ventilasi dan oksigenasi
 Melihat sel abnormal/infeksi

E. Diagnosa keperawatan
1. gangguan pertukaran gas b.d penurunan expansi paru, penumpukan sekret pada paru, tidak adekuatnyaintake O2
2. Pola nafas tidak efektif b.d imobilisasi, kerusakan neuromuskuler, obstruksi jalan nafas
3. resti infeksi b.d penumpukan sekret
4. intoleransi aktifitas b.d kelemahan, suplai O2 tidak seimbang

F. Fokus Intervensi
Intervensi dilakukan dengan tujuan :
1. Meningklatkan toleransi aktivitas
2. Mempertahan kan dan meningkatkan ekspansi paru
3. mengeluarkan sekret pada saluran nafas dan paru
4. mempertahankan kebersihan jalan nafas
5. mempertahankan/meningkatkan oksigen jaringan
6. Menunjukan perbaikan fungsi jantung dan paru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar